Memilih font yang tepat untuk logo adalah salah satu langkah penting yang harus kamu perhatikan. Sebab, font logo yang dipilih nantinya akan berdampak pada bisnis.
Apakah pemilihan font tersebut bisa memperkuat merek atau brand milikmu dan berpengaruh pada tingkat penjualan, atau malah sebaliknya.
Meskipun begitu, tentu saja hal ini tidak mudah untuk dilakukan mengingat banyaknya jenis font yang tersedia gratis di internet.
Decodeko akan membantumu menentukan font keren untuk logo yang cocok dengan identitas brandmu. Simak ulasannya berikut ini:
1. Pilih Font yang Unik
Jangan biarkan merek kamu tampil sama seperti yang lainnya dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif seperti saat ini. Melainkan, pastikan kamu memilih font logo yang unik agar berbeda dari yang lain.
Ada ratusan bahkan ribuan jenis font yang bisa kamu pilih dan gunakan, baik secara gratis ataupun berbayar. Pilih font unik yang sesuai dan bisa merepresentasikan bisnis milikmu dengan baik.
2. Pastikan Font yang Dipilih Bersifat Timeless
Font yang populer dan banyak digunakan saat ini belum tentu akan tetap popular beberapa waktu mendatang. Akan ada banyak jenis font baru setiap saatnya yang akan “menggeser posisi” font yang popular sebelumnya.
Perlu diingat, jenis font untuk logo bisnis merupakan jati diri dari merek yang kamu bangun. Oleh sebab itu, pastikan bahwa font logo yang kamu pilih bersifat timeless sehingga selalu popular sampai kapanpun.
3. Pilih Jenis Font yang Berkarakter
Font yang tipis, bergulung, terlalu banyak hiasan atau “rapuh” tidak cocok untuk digunakan dalam ukuran yang kecil karena tidak akan terlihat atau terbaca.
Hal ini berarti sebaiknya tak memilih dan menggunakan jenis font seperti itu untuk menjadi bagian dari desain logo milikmu. Lebih baik pilih font yang sederhana dan lebih “kuat” atau tebal.
4. Hindari Font yang Terlalu Berdempet
Ketika memilih font untuk logo, perhatikan juga jarak antar karakter font tersebut. Jarak antar karakter yang terlalu lebar bisa membuat logo tampak lapang dan terputus-putus.
Sementara itu jarak yang terlalu sempit membuat logo seakan-akan penuh sehingga tidak nyaman jika dilihat.
5. Jangan Gunakan Lebih dari 2 Font Berbeda
Satu atau dua jenis font sudah cukup bagi logo. Penggunaan font yang berbeda-beda akan membuat logo brandmu terlihat tidak konsisten dan berantakan sehingga tidak dapat dipercaya orang lain.
Ingat dan perhatikan bahwa perusahaan-perusahaan besar membuat logo secara sederhana dan menggunakan satu macam font saja.
Lalu, bagaimana cara memilih font yang tepat untuk perusahan atau brand bisnis?
Tentukan Karakteristik Brand
Tanya pada diri kamu sendiri, apa hal terpenting yang ingin kamu sampaikan dari brand yang kamu buat? Misalnya kesan yang serius, dapat dipercaya, ceria atau menyenangkan? Pada dasarnya, pesan apa yang ingin kamu sampaikan kepada pelanggan?
Pilih dan Gunakan Font Sesuai Karakteristik Brand
Tahapan selanjutnya, pilih jenis font yang relevan dengan “warna” dan jati diri brand dari bisnismu. Setiap font memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda, sehingga jangan asal ketika memilih font yang terbaik.
Beberapa font bergaya elegan dan halus atau aneh dan lucu, namun tentu saja ada yang tradisional dan formal, bahkan kaku. Secara umum, jenis font terbagi dalam beberapa kategori berikut ini:
Serif
Font Serif bergaya tradisional dan klasik. Jenis font ini digunakan untuk menyampaikan pesan otoritas, rasa hormat, kepercayaan diri dan juga kehebatan.
Beberapa perusahaan yang menggunakan jenis font Serif untuk logo mereka adalah Bank HSBC, jaringan televisi CBS dan Tiffany & Co.
Bagian atau turunan dari font ini adalah Slab Serif yang tebal dan tegas. Font ini biasa digunakan untuk penulisan headline, judul atau geometrik.
Sans Serif
Sedikit berbeda dari Serif, font Sans Serif pada umumnya lebih sederhana, modern dan “bersih”. Perusahaan yang menggunakan font ini pada logo mereka adalah Facebook, Hulu dan YouTube.
Beberapa ahli tipografi merekomendasikan penggunaan font sans serif untuk website karena lebih mudah dibaca di layar. Namun seiring berubahnya resolusi layar, banyak pendapat yang mengatakan bahwa saat ini Serif adalah font yang paling cocok untuk website.
Script
Font yang memiliki unsur lekukan (seperti tulisan tangan) biasanya menggambarkan feminitas, keanggunan, kreativitas, dan keramahan. Logo perusahaan yang menggunakan font Script di antaranya adalah Cartier, Instagram, dan Coca-Cola.
Novelty
Font Novelty adalah font yang “berani”, unik, menyenangkan, dan eye-catching. Font ini dirancang sebagai font yang mencolok agar menciptakan ketertarikan visual sehingga cocok digunakan untuk penulisan headline misalnya.
3. Pastikan Font Mudah Dibaca
Readability adalah prioritas utama ketika menentukan font dan merancang sesuatu. Pesan sebaik apapun tidak akan memberikan pengaruh apa-apa jika tidak bisa dibaca.
Seorang desainer bernama Jessice Hische mengajarkan untuk menjejerkan huruf kapital I, l dan 1 (untuk font Sans Serif).
Jika kamu sulit untuk membedakannya berarti font itu tidak cocok untuk bisnis dan brand milikmu. Pertimbangkanlah untuk mencari font lain yang dapat terbaca dan dimengerti dengan jelas.
Kesimpulan:
Tipografi yang baik sangat penting untuk membangun identitas brand yang kuat dan menciptakan first impression yang baik. Namun banyaknya pilihan font yang ada memang bisa menyulitkanmu.
Untuk itu cobalah bereksperimen secukupnya dengan beberapa jenis font dan pilih yang terbaik selama font tersebut relevan dengan tujuan pesan brand.